Salah satu keputusan
31 January 2019Salah satu keputusan yang penting ketika memulai proyek adalah menentukan bahan bangunan yang tepat untuk digunakan. Bahan bangunan yang Anda pilih akan menentukan keseluruhan kualitas bangunan, sehingga klien Anda akan merasa puas dengan pekerjaan Anda. Walaupun arsitek Anda memiliki tanggung jawab untuk menentukan bahan bangunan yang akan digunakan dalam rancangannya, sebagai kontraktor Anda bisa membantu untuk mempertimbangkan dan merekomendasikan pilihan terbaik untuk proyek bangunan Anda.
Apa saja yang harus diperhatikan agar Anda dapat memilih bahan bangunan yang tepat? Dalam artikel ini, Bildeco merangkum berbagai aspek-aspek penting yang harus Anda pertimbangkan ketika memilih bahan bangunan.
1. Pilih bahan bangunan yang menghemat biaya Anda dalam jangka waktu panjang
Salah satu pertimbangan awal dalam memilih bahan bangunan adalah biaya atau harga bahan bangunan tersebut. Wajar apabila ketika memilih suatu produk, harga akan menjadi perhatian utama. Dengan memilih harga produk yang murah, tentu kita bisa menghemat pengeluaran sehingga bisa menekan biaya pembangunan.
Namun sebaiknya Anda juga perlu memperhatikan bahwa harga murah belum tentu bisa membuat Anda hemat pengeluaran untuk jangka waktu yang panjang. Tidak jarang produk yang murah memiliki kualitas yang tidak bagus sehingga cepat rusak dan perlu diganti secara sering. Alhasil, ketika membeli bahan bangunan yang murah, Anda bisa jadi malah harus mengeluarkan biaya tambahan yang justru membuat biaya pengerjaan membengkak. Oleh karena itu, pilihlah bahan bangunan yang memiliki kualitas dan harga yang sepadan. Anda bisa mendapatkan rekomendasi dari rekan-rekan bisnis Anda yang lebih berpengalaman. Pilih bangan bangunan yang berkerja dengan baik untuk waktu yang lama sehingga kualitas pekerjaan Anda pun dapat dipercaya oleh klien Anda.
2. Pertimbangkan estetika tampilan bangunan
Pilihan bahan bangunan yang tepat akan membuat tampilan bangunan Anda menjadi menarik. Hal ini berlaku terutama untuk material-material finishing, yang diaplikasikan pada tahap akhir pengerjaan. Walaupun material finisihing ini biasanya sudah ditentukan oleh arsitek yang merancang gambar bangunan, Anda perlu memiliki pemahaman tentang material tersebut sehingga bisa merekomendasikan penggunaan material secara tepat.
Tidak semua material finishing memiliki kualitas tampilan yang sama. Setiap material memiliki grade atau tingkat kualitasnya masing-masing. Anda harus mampu menentukan material sesuai alokasi dana dan keinginan klien Anda.
3. Pertimbangkan iklim dan cuaca lokasi proyek Anda
Setiap bangunan memiliki konteks atau kondisi lokasi proyek yang berbeda-beda. Kondisi lokasi proyek ini menghasilkan perlakuan yang berbeda-beda pula terhadap pilihan bahan bangunan yang akan digunakan. Contohnya, rumah yang dibangun di tepi pantai dan sering terpapar terik matahari harus memiliki banyak bukaan namun berukuran kecil untuk memperlancar sirkulasi udara. Menggunakan bahan bangunan yang menyerap panas seperti metal tentu bukan merupakan pilihan yang bijak karena akan membuat suhu di dalam bangunan meningkat dan bangunan dapat memerangkap panas. Pilih bahan bangunan yang memiliki pori-pori agar suhu di dalam bangunan dapat terasa sejuk dan nyaman bagi penggunanya.
4. Pilih bahan bangunan yang memiliki daya tahan yang tinggi
Beberapa bahan bangunan dirancang untuk iklim atau kondisi tertentu sehingga dapat bertahan lebih lama. Perhatikan kondisi cuaca lokasi proyek Anda dan pilih bahan bangunan yang sesuai agar bahan-bahan yang Anda pilih dapat tahan lama. Selain itu, pilih bahan bangunan yang memiliki sertifikasi uji ketahanan. Bahan bangunan yang memiliki sertifikasi tersebut sudah melalui proses uji sebelum diproduksi sehingga daya tahannya tidak perlu diragukan lagi. Walaupun harganya mungkin akan lebih mahal dibanding harga rata-rata bahan bangunan sejenis, tetapi kualitas yang diberikan akan memberikan kepuasan bagi Anda.
5. Pertimbangkan keahlian tenaga kerja lokal di lokasi proyek Anda
Seringkali untuk menghasilkan bangunan yang memiliki kualitas tinggi, kontraktor akan mendatangkan bahan bangunan dengan teknologi mutakhir. Hal ini tentu sah-sah saja, karena selain dapat membuat bangunan memiliki tampilan terkini, Anda juga dapat menambah perbendaharaan teknologi konstruksi Anda. Namun sebaiknya Anda juga memperhatikan bahwa setiap lokasi proyek memiliki tenaga kerja dengan kecakapan yang berbeda-beda. Apabila bahan bangunan yang Anda pakai termasuk baru atau asing bagi lokasi tersebut, Anda harus mengeluarkan biaya dan tenaga ekstra untuk memberikan pelatihan cara instalasi bahan bangunan tersebut. Bahkan apabila proses instalasi bahan bangunan sangat rumit, maka Anda harus mendatangkan tenaga ahli dari daerah atau bahkan negara lain yang bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut. Sesuaikan dengan pendanaan proyek Anda agar keuangan proyek Anda tidak mengalami kekurangan.
6. Bahan bangunan ramah lingkungan
Dewasa ini orang-orang semakin sadar dengan pentingnya memakai bahan bangunan yang ramah lingkungan. Sudah menjadi pengetahuan bersama bahwa aktivitas konstruksi bangunan merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan. Dengan memakai material bangunan yang ramah lingkungan, kita setidaknya ikut turut serta dalam mengurangi kerusakan lingkungan. Bahan-bahan bangunan yang ramah lingkungan juga biasaya lebih awet dan memiliki daya tahan yang baik. Selain itu, bahan-bahan ramah lingkungan biasanya dibuat dari bahan-bahan alami atau mudah diperbaharui sehingga mengurangi beban limbah bagi alam.
Selain sebagai upaya untuk menyelamatkan lingkungan, bahan bangunan yang ramah lingkungan juga aman dan sehat bagi penghuninya. Bahan bangunan yang ramah lingkungan dapat membuat penghuni merasa nyaman tanpa efek samping akibat emisi kimia yang berbahaya. Bahan-bahan ramah lingkungan tidak menggunakan bahan yang beracun sehingga mampu meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan.
7. Perhatikan aspek pemeliharan bahan bangunan
Tugas Anda sebagai seorang kontraktor sebenarnya tidak hanya berhenti hingga bangunan selesai dibangun saja. Walaupun mungkin tidak tertulis dalam kontrak pengerjaan, klien juga menilai dari pemakaian bangunan setelah bangunan Anda selesai dibangun. Apabila Anda memilih bahan bangunan yang memiliki perawatan yang sulit dan mahal, hal ini akan berdampak pada kerugian bagi klien atau penghuni bangunan Anda. Bisa saja bahan bangunan yang Anda pilih sulit dibersihkan atau sangat mudah retak sehingga butuh perawatan secara intens yang melibatkan biaya yang banyak.
Oleh karena itu, pilihlah bahan bangunan yang memiliki perawatan yang mudah. Bahan banguanan yang berkualitas baik, walaupun harganya biasanya lebih mahal, namun membutuhkan biaya perawatan yang lebih murah. Untuk bangunan-bangunan yang akan dipakai dalam jangka waktu panjang, hal ini tentu akan mempermudah klien atau penghuni bangunan yang Anda buat dalam menghemat pengeluaran mereka.
8. Perhatikan efisiensi energi dari bahan bangunan yang Anda pilih
Dengan meningkatnya harga tagihan listrik bulanan, tentu hemat energi menjadi isu yang penting terutama bagi kalangan rumah tangga. Apabila Anda terlibat dalam proyek pengerjaan rumah tinggal, Anda bisa menaikkan nilai jual Anda dengan memilih bahan-bahan bangunan yang hemat energi. Bahan bangunan yang Anda pilih dapat menentukan besar kecilnya pengeluaran energi listrik selama masa pemeliharaan bangunan.
Jendela yang mampu memberikan sirkulasi udara yang baik tentu membuat rumah terasa lebih sejuk. Material atap yang tidak memerangkap panas bisa mengurangi pemakaian penyejuk ruangan sehingga pemakaian energi bisa lebih efisien. Bahkan material-material finishing seperti cat dan keramik lantai juga bisa membantu dalam mengurangi pemakaian penyejuk ruangan dengan meningkatkan efisiensi sirkulasi panas di dalam rumah.
9. Ketersediaan bahan di dekat lokasi proyek
Ini sangat penting terutama berkaitan dengan timeline atau masa pengerjaan proyek Anda. Apabila bahan-bahan bangunan yang Anda butuhkan tidak tersedia di dekat lokasi proyek Anda, makan Anda perlu mendatangkan bahan-bahan tersebut dari tempat lain yang akan memakan waktu serta biaya yang tidak sedikit. Mendatangkan bahan dari luar lokasi proyek bisa memakan waktu lama dan membuat timeline pekerjaan Anda semakin mundur.
Anda harus mampu berkomunikasi dengan arsitek maupun klien Anda dalam menentukan pilihan bahan bangunan sesuai dengan ketersediaan bahan bangunan yang ada di sekitar lokasi proyek. Tentu akan sangat bijak apabila proyek Anda mampu mendukung industri bahan bangunan lokal atau memanfaatkan ketersediaan bahan-bahan bangunan yang ada secara alami di sekitar lokasi proyek Anda.